loading...

Sumedang Heboh! Guru Ngaji Cantik Ini Ajarkan Santrinya Shalat Menghadap Matahari

Loading...
Sebuah aliran yang tak sesuai syariat menggegerkan Sumedang, Jawa Barat.

Seorang guru ngaji bernama Elah, mengajarkan pada 11 remaja yang menjadi santrinya untuk salat menghadap matahari. Mereka juga dijanjikan masuk surga jika mengikuti ajarannya.


“Awalnya saya diajarkan cerita tentang Nabi Muhammad, tentang Islam keturunan. Syarat masuk Islam harus membaca syahadat dulu. Kalau belum baca syahadat, itu kafir, belum masuk Islam,” ungkap mantan santri Elah, Anisa Salsa Kinati (14), Sabtu (15/7/2017), dilansir detik.com via suratkabar.id.

Anisa mengaku, sejak setahun terakhir dia sudah tak lagi mengikuti pengajian di rumah Elah karena merasa ada yang janggal.

Anisa juga mengisahkan pengalamannya setelah disyahadatkan oleh Elah. “Ibu Elah bilang, ‘Kalau menghadapi hari kiamat, umat Islam akan dipecah 73 golongan, nanti akan ada satu yang masuk surga’,” tuturnya.

Anisa kemudian bertanya pada Elah siapa golongan yang akan masuk surga itu. Elah menjawab pertanyaan tersebut dengan memastikan bahwa mereka yang saat itu hadir akan masuk surga.

“Ibu Elah jawabnya, ‘Ahlus sunnah wal jamaah, siapa itu? Semua jemaah Ibu yang ada di sini. Ibu yakin kalian semua bakal masuk surga’,” lanjut Anisa.

Menanggapi aliran salat menghadap matahari ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumedang sudah turun tangan untuk menyelesaikannya.

MUI juga sudah memediasi antara pimpinan aliran salat menghadap matahari, yakni Elah, dengan orang tua para santri yang merupakan warga Kampung Bojong, Desa Cipacing, Sumedang.

Pertemuan antara kedua belah pihak yang ditengahi oleh MUI itu berlangsung 3 Juli 2017 lalu di Kantor Kecamatan Jatinagor. Selain itu, hadir pula camat, kepala desa, koramil, polsek, MUI kecamatan, dan warga.

“Penanganannya sudah sampai surat keputusan, pemberhentian kegiatan pembaiatan (syahadat), pemberhentian aktivitas mengajar. Kalau mau dakwah, terbuka, jangan tertutup,” tegas Dadang Wahyudi, anggota Majelis Fatwa MUI Sumedang, Sabtu (15/7/2017).
Loading...
Loading...
close
Loading...