Loading...
Polisi menggeledah kediaman pasangan suami istri Siti Saidah alias Nindy alias Desi Wulandari (21) dan M. Kholili alias Entong (23). Di rumah tersebut polisi menemukan sebuah surat yang ditulis Nindy, istrinya yang dimutilasi dan dibakar suaminya.
Surat tersebut ditemukan penyidik saat menggeledah kontrakan mereka. Surat berada di bawa rak tivi di kediaman mereka ereka di Dusun Sukamulya, RT 005 RW 002, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
Surat terselip dengan dokumen lain yang disimpan korban. Isi surat itu tidak terlalu panjang, isinya seperti keluh kesah korban yang ingin pulang kampung.
“Pengen pulang ke rumah tapi malu sama keluarga, malu juga sama tetangga. Punya suami tapi enggak tinggal bareng, pikirannya pasti banyak yang negatif. Yah, Bunda pamit aja ya… Udah capek ngadepin sifat kamu, kamu lebih sayang mereka ketimbang aku,” isi surat tersebut Jakarta, Jumat (15/12/2017).
“Kasat mata tulisannya sama dengan korban,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Arwin. Saat penyidik menunjukkan surat tersebut kepada tersangka MK, dia mengakui bahwa surat itu dibuat oleh istrinya. “Tapi itu sudah lama,” kata Maradona.
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, polisi berhasil menangkap Mak setelah mengaku kehilangan istrinya. Ternyata, Kholili hanya berdalih. Polisi tidak langsung saja percaya pengakuan suami korban tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang, AKP Maradona Armin Mapaseng, Kamis (14/12/2017), mengatakan sempat terjadi cekcok rumah tangga antara korban dan tersangka Senin, 4 Desember malam.
“Sempat terjadi pertengkaran antara tersangka dengan korban. Motifnya karena sakit hati, korban nyebut-nyebut orangtua dia (tersangka). Sudah sakit hati dan tersinggung dia (tersangka) ,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mapaseng.
Pertengkaran tersulut karena persoalan tuntutan hidup. Saat itu, korban yang bekerja sebagai SPG sebuah perusahaan properti, meminta suaminya yang merupakan petugas kebersihan itu untuk membelikan mobil.
“Caranya beli mobil, jual motor. Tapi suaminya ini tidak menyanggupi. Jadi bertengkarlah, sampai ke masalah susu anak hingga ke orangtua,” kata Maradona.
Cekcok tersebut berujung pada penganiayaan. MK memukul leher korban dan mengakibatkan korban tersungkur. MK lalu mengecek denyut dan menyadari istrinya sudah meninggal dunia.
“Dia bingung, lalu keesokan harinya dia mempunyai rencana menghilangkan jejak jahatnya tersebut,” kata Maradona.
Selasa, 5 Desember 2017, tersangka berbelanja peralatan untuk memutilasi korban. Tersangka gelap mata memotong beberapa bagian tubuh korban dan membuangnya di beberapa wilayah.
“Kepala dan kedua kaki korban dibuang di tiga tempat yang tak berjauhan, yakni di wilayah Curug Cigentis, Loji, dan Pangkalan, Karawang,” kata Maradona.
Potongan tubuh berupa kepala dan kaki ditemukan di sebuah kawasan air terjun di Kampung Loji, Kecamatan Tegalwaru, perbatasan Karawang dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sementara tubuhnya ditemukan di Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang, Kamis, 7 Desember 2017, sekitar pukul 15.00 WIB. Selain ditemukan termutilasi, tubuh korban dalam kondisi hangus dibakar.
https://www.jambur.com/berita/20171215/10912/kronologi-suami-mutilasi-hingga-bakar-istrinya-di-karawang-begini-surat-terakhir-dari-istrinya
Surat tersebut ditemukan penyidik saat menggeledah kontrakan mereka. Surat berada di bawa rak tivi di kediaman mereka ereka di Dusun Sukamulya, RT 005 RW 002, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
Surat terselip dengan dokumen lain yang disimpan korban. Isi surat itu tidak terlalu panjang, isinya seperti keluh kesah korban yang ingin pulang kampung.
“Pengen pulang ke rumah tapi malu sama keluarga, malu juga sama tetangga. Punya suami tapi enggak tinggal bareng, pikirannya pasti banyak yang negatif. Yah, Bunda pamit aja ya… Udah capek ngadepin sifat kamu, kamu lebih sayang mereka ketimbang aku,” isi surat tersebut Jakarta, Jumat (15/12/2017).
“Kasat mata tulisannya sama dengan korban,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Arwin. Saat penyidik menunjukkan surat tersebut kepada tersangka MK, dia mengakui bahwa surat itu dibuat oleh istrinya. “Tapi itu sudah lama,” kata Maradona.
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, polisi berhasil menangkap Mak setelah mengaku kehilangan istrinya. Ternyata, Kholili hanya berdalih. Polisi tidak langsung saja percaya pengakuan suami korban tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang, AKP Maradona Armin Mapaseng, Kamis (14/12/2017), mengatakan sempat terjadi cekcok rumah tangga antara korban dan tersangka Senin, 4 Desember malam.
“Sempat terjadi pertengkaran antara tersangka dengan korban. Motifnya karena sakit hati, korban nyebut-nyebut orangtua dia (tersangka). Sudah sakit hati dan tersinggung dia (tersangka) ,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mapaseng.
Pertengkaran tersulut karena persoalan tuntutan hidup. Saat itu, korban yang bekerja sebagai SPG sebuah perusahaan properti, meminta suaminya yang merupakan petugas kebersihan itu untuk membelikan mobil.
“Caranya beli mobil, jual motor. Tapi suaminya ini tidak menyanggupi. Jadi bertengkarlah, sampai ke masalah susu anak hingga ke orangtua,” kata Maradona.
Cekcok tersebut berujung pada penganiayaan. MK memukul leher korban dan mengakibatkan korban tersungkur. MK lalu mengecek denyut dan menyadari istrinya sudah meninggal dunia.
“Dia bingung, lalu keesokan harinya dia mempunyai rencana menghilangkan jejak jahatnya tersebut,” kata Maradona.
Selasa, 5 Desember 2017, tersangka berbelanja peralatan untuk memutilasi korban. Tersangka gelap mata memotong beberapa bagian tubuh korban dan membuangnya di beberapa wilayah.
“Kepala dan kedua kaki korban dibuang di tiga tempat yang tak berjauhan, yakni di wilayah Curug Cigentis, Loji, dan Pangkalan, Karawang,” kata Maradona.
Potongan tubuh berupa kepala dan kaki ditemukan di sebuah kawasan air terjun di Kampung Loji, Kecamatan Tegalwaru, perbatasan Karawang dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sementara tubuhnya ditemukan di Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang, Kamis, 7 Desember 2017, sekitar pukul 15.00 WIB. Selain ditemukan termutilasi, tubuh korban dalam kondisi hangus dibakar.
https://www.jambur.com/berita/20171215/10912/kronologi-suami-mutilasi-hingga-bakar-istrinya-di-karawang-begini-surat-terakhir-dari-istrinya
Loading...